Kabar mengharukan datang dari Indramayu, Jawa Barat. Tiga narapidana terorisme (napiter) yang sebelumnya terlibat dalam jaringan radikal, secara resmi menyatakan setia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan ikrar setia ini menjadi momen penting dalam upaya deradikalisasi dan reintegrasi sosial para mantan narapidana terorisme.
Ketiga napiter tersebut mengucapkan ikrar setia di hadapan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pihak lapas, dan tokoh masyarakat setempat. Dengan penuh kesadaran, mereka menyatakan penyesalan atas tindakan masa lalu dan berjanji untuk kembali menjadi warga negara yang baik dan taat pada Pancasila serta UUD 1945.
Proses kembali ke pangkuan NKRI ini merupakan hasil dari upaya panjang dan intensif yang dilakukan oleh BNPT bersama pihak lapas dalam program deradikalisasi. Pendekatan persuasif, pemberian pemahaman agama yang benar, serta pendampingan psikologis menjadi bagian penting dalam menyadarkan para napiter akan kesalahan ideologi yang pernah mereka anut.
Langkah ketiga napiter di Indramayu ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi napiter lainnya di seluruh Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama. Kembali setia kepada NKRI bukan hanya tentang melepaskan ideologi radikal, tetapi juga tentang membangun kembali hubungan dengan keluarga dan masyarakat.
Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting dalam menerima kembali para mantan napiter ini. Proses reintegrasi sosial harus dilakukan dengan memberikan dukungan moral, kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, serta akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Hal ini penting untuk mencegah mereka kembali terpapar paham radikal.
Kepala BNPT [Jika ada nama kepala BNPT saat ini, sebutkan] menyambut baik pernyataan setia ketiga napiter di Indramayu ini. Beliau menekankan bahwa pintu kembali ke NKRI selalu terbuka bagi siapa saja yang menyadari kesalahannya dan ingin berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Kisah haru dari Indramayu ini memberikan harapan baru dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia. Dengan pendekatan humanis dan program deradikalisasi yang efektif, diharapkan semakin banyak napiter yang kembali ke pangkuan NKRI dan bersama-sama membangun bangsa yang lebih aman dan damai.
