Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMP dan SMK dari Depok terjadi di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat, dan diduga kuat dipicu oleh sebuah truk yang tidak kuat menanjak di jalan menurun. Insiden mengerikan pada Sabtu (11/5/2024) malam ini menyebabkan kepanikan dan kesedihan mendalam, serta menelan korban jiwa dan luka-luka, memicu sorotan tajam terhadap standar keselamatan transportasi dan kondisi infrastruktur jalan.
Berdasarkan laporan kepolisian dan keterangan saksi mata, kronologi kejadian bermula ketika truk Fuso bernomor polisi T 9095 TB melaju dari arah Bandung menuju Subang. Saat melintasi jalan menurun di Ciater, diduga kuat truk mengalami masalah pada rem sehingga tidak dapat dikendalikan. Pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan melaju Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG yang membawa rombongan pelajar dan guru.
Karena truk yang hilang kendali bergerak zig-zag dan menabrak sejumlah kendaraan lain sebelum akhirnya menabrak bus rombongan pelajar tersebut. Benturan keras yang terjadi mengakibatkan bus oleng dan terguling di badan jalan. Suasana di lokasi kejadian langsung berubah menjadi mencekam dengan teriakan histeris dan rintihan kesakitan dari para korban yang terjebak di dalam bus yang ringsek.
Tragisnya, akibat kecelakaan maut ini, sebelas orang dilaporkan meninggal dunia, yang terdiri dari sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok, satu guru, dan satu warga lokal pengendara motor yang tertabrak truk. Selain itu, puluhan siswa dan beberapa guru pendamping mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat, dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Pihak kepolisian dari Polres Subang segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Dugaan sementara mengarah pada masalah rem blong pada truk Fuso. Sopir truk, yang selamat dalam kecelakaan tersebut, kini telah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Insiden ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan pentingnya pemeriksaan rutin dan berkala terhadap kondisi kendaraan, terutama kendaraan berat yang melintas di jalur rawan seperti turunan curam.
